12 Agustus 2008

Menjadi Pribadi yang Kudu pemberani Selalu

بسم الله الرحمن الرحيم




Wan kawan ayo kita bernostalgia dulu yak dengan siroh Nabi Muhammad,masih ingat kan dengan gunung Uhud ? nah disitulah terjadi peristiwa besar yang menunjukkan keperkasaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keberanian dan keteguhan serta kesabaran beliau atas luka yang diderita pada peperangan tersebut. Pada waktu itu wajah beliau yang mulia terluka dan beberapa gigi beliau patah serta kepala beliau terkoyak.
Sahal bin Sa'ad menceritakan kepada kita tentang luka yang diderita beliau. Ia berkata: "Demi Allah, aku benar-benar mengetahui siapakah yang mencuci luka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, siapakah yang menyiramkan airnya dan dengan apa luka itu diobati." Ia melanjutkan: "Fathimahradhiyallahu 'anha putri beliaulah yang mencuci luka tersebut, sementara Ali bin Abi Thalib menyiramkan airnya dengan perisai. Namun ketika Fathimahradhiyallahu 'anha melihat siraman air tersebut hanya menambah deras darah yang mengucur dari luka beliau, ia segera mengambil secarik tikar lalu membakarnya kemudian membungkus luka tersebut hingga darah berhenti mengucur. Pada peristiwa itu gigi beliau patah, wajah beliau terluka dan kepala beliau terkoyak lebar." (HR. Al-Bukhari).
Terus masih ingatkan dengan sahabat Rasulullah Zubair bin Awwam yang mendapat gelar pendamping Rasulullah dia juga pemberani loh,,, mau tau ? baca terus…….

Yunus menyebut dari Ibnu Ishak, bahwa Talhah bin Abu Talhah Al-Abdari, pembawa bendera kaum Musyrikin pada hari Uhud telah mengajak perang tanding, tetapi tiada seorang pun yang mau keluar menemuinya. Maka Az-Zubair bin Al-Awwam ra. keluar untuk menghadapinya. Mereka berdua bertarung sampai Az-Zubair melompat ke atas untanya, dan menariknya jatuh ke atas tanah, dan di situ dia bertarung dengan Talhah, sehingga akhirnya Az-Zubair dapat mengalahkan Talhah dan membunuhnya dengan pedangnya. Lantaran itu Rasulullah SAW telah berkata: Tiap-tiap Nabi ada pengiringnya, dan pengiringku ialah Az-Zubair. Kemudian Beliau berkata lagi: Kalau Az-Zubair tidak keluar melawannya, niscaya aku sendiri yang akan keluar dan melawannya, kerana melihat ramai orang yang tidak sanggup melawannya.

Wah سبحان للهbangets nabi kita dan para sahabatnya , ternyata mereka berani dan tahan uji yah, berarti kita harus seperti itu juga dong kan udah dicontoin coz sejarah bukan hanya dongeng tapi itu harus kita teladani,setuju?

Ini ada pesan dari Imam Hasan Albanna :

Salah satu dari 40 kewajiban al-ikhwan ialah Hendaknya engkau menjadi seorang yang pemberani dan tahan uji keberanian yang paling utama adalah terus terang dalam mangatakan kebenaran,berani mengakui kesalahan dan dapat menguasai diri dalam keadaan marah sekalipun.

Siapa sih ikhwan or akhwat yang pemberani itu? Yang berani pulang pulang jam 10 malam atau yang berani minta proposal baksos sama pak mentri, ( kayaknya salah deh,,,,kepeDeAn bangets sih yang sering pulang malem en yang sering banyak dapat uang proposal☻ )

Mereka yang pemberani itu yang memiliki muwasofat atau karakter dibawah ini :

Terus terang dalam mengatakan kebenaran.

Ini sesuai denga surat cinta Allah loh dalam S.alahzab 70

يأيها الذين أمنوا التقوالله وقول قولا سديدأ


Hai orang 2 yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.

Jadi begitu tingginya perkataan yang benar sampai dia disejajarkan dengan ketaqwaan. Jadi ketika kita mengetaui hal yang benar walaupun semua orang mengatakan itu salah kita harus berani berterus terang untuk mengatakan kebenaran itu, sesuai dengan pepatah arab قل الحق ولو كان مرا

Katakanlah kebenaran itu walau terasa pahit

( kayak jamu kale yah ☺ ).teruz yang kedua


Berani mengakui kesalahan

Rasulullah Salallahualahiwasalam berpesan sama kita umat umatnya yang selalu melakukan kesalahan.

كلكم خطائون و خير خطائين التوبون

Kalian semua adalah orang yang berbuat salah dan sebaik2 oarang tang berbuat salah adalah yang segera bertaubat kepada Allah.

Yaa ukhtii ( kok kayak lagunya opik ya akhii ya ukhtii… ) berbuat kesalahan bukanlah aib, tapi aib adalah yang bergelimang dalam kesalahan. Sama Allah aja kita sering berbuat salah apalagi sesama manusia hewan nga loh ( jadi tersindir neh ), nah orang yang pemberani entu itu bukanya gengsi dan ngotot kalau dia gak salah tp dia berani berterus terang jika salah dan mengakui kesalahanya, ini enggak ketika kita salah mencari jurus untuk ngeles dr kesalahan, yang lebih nga sopan lagi malah nyalahin orang( yang ngerasa segera minta maaf yah kan dah mau romadhon ).ada lagi kasus kagak datang ngaji kalau ditanya nga ada jarkom nih ( he,he, ane bangets tuh , tpkan baru sekali ini mba'☻). Yang ketigo nih

Berani menguasai dirinya dalam kondisi sedang esmosi, emosi maksudnya utawak marah

عن إبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ليس الشديد بالصرعة إنما الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب متفق عليه

Rasululloh bersabda" bukanlah penggulat itu orang yang kuat, orang yang kuat itu tidak lain melainkan yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah.

Nah itulah devenisi kuat yang diberikan oleh Rasulullah,

Terkadang kalau kite marah nih (kite? ente aja kale ) suka kagak berani ngelawan syaiton dengan berwudu' atau deangn minum air,eh malah nurut aja apa kata syaiton akhirnya marah2 terus deh,padahal entu tuh marah maksute adalah penyakit yang sangat berbahaya bagi harokah

( pergerakan) kita ,nah anehnya banyak yang kena penyakit ini adalah yang ngaku aktivis da'wah,weleh weleh piye toh?

Ada cerita neh ada seorang suami dia suka marah dan cemburu a istrinya,,suatu hari dia mengadukan sikapnya pada sang alim, kemudian sang alim menasehatinya" apabila kamu hendak marah ma istrimu kamu maju delapan langkah dan mundur delapan langkah insyaallah ente kagak bakalan marah dah' .

Akhirnya suami ini pun pulang dan memanggil2 istrinya,tak tak ada sautan akhirnya dia dikamar menemui istrinya sedang tidur berduaan dalam satu selimut,kemudian sang suami ini lari ke dapur untuk mengambil parang, ketika dia dah sampai kamar dia ingat apa yang dikatakan sang alim tadi, akhirnya dia dengan beristiqfar melangka maju kemudian mundur,itu dilakukan hingga istrinya terbangun,ternyata istrinya tidur ma mertua perempuanya,he,he,he.

Coba dia tadi nga berani ngelawan amarahnya pasti akan memakan dua korban anak mertua,dan mertua perempuan ,iyakan….

Masih banyak kok cara untuk menjadi pemberani,,kawan-kawan bisa mendalaminya dengan banyak belajar dan membaca,,,,,,

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

وفقنا الله في الدنيا و الأخرة

mmimania.blogspot.com

maroji' :

  • Alqur'anul karim

  • Aktifis harokah dambaan umat ( Abduh Robbani )

  • Agenada Alikhwanulmuslimin ( Era intermedia )

  • Riyadussolihin ( imam abi zakariyah yahya )

  • Albidayah WanNihayah

  • Bulughul Maram ( Ahmad hasan )

01 Agustus 2008

UntukMu

ssalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh

Wahai saudaraku bagaimanakah kabarmu hari ini? Apakah engkau sudah mempersaksikan di hadapan seluruh makhluk dan malaikat yang menjunjung ‘Arsy yang agung dan malaikat seluruhnya bahwa engkau seorang muslim? Mempersaksikan bahwa Dia lah Robb yang agung, yang paling pedih azabnya sekaligus paling luas rahmatnya, sebagai Dzat yang satu-satunya berhak diberikan seluruh kecintaan, rasa takut dan harap dengan ketundukan dan penyerahan diri yang sempurna?
saudaraku, sudahkah engkau bertekad hari ini untuk mengerjakan sunnah Rosululloh dengan benar dan ikhlas di atas syariat yang haq, yang tidak dinodai kebatilan syahwat dan syubhat yakni dengan cara mengikuti metode pemahaman dan pengamalan islam yang dilakukan oleh sahabat yang mustaqiim?

Saudaramu menulis risalah ini saat hatinya sedang terbang melihat saudaranya yang mencintai agama Allah… menginginkan kebaikan pada dirinya dan orang-orang yang disayanginya…

saudaramu menulis risalah ini mengharapkan agar sekiranya risalah ini menjadi batu perbaikan untuk meraih metode pemahaman dan pengamalan islam yang lurus dan meraih jalan kebaikan…

saudaramu menulis risalah ini dengan niat –yang semoga Alloh meluruskannya- yang menginginkan kebaikan bagi engkau wahai sahabatku…

saudaramu menulis risalah ini dengan harapan semoga melapangkan dada, menjernihkan akal dan bisa diterima oleh hati…

saudaramu menulis risalah ini agar ilmu menjadi bersinar dan tersebar… dan menjadi pembuka menuju jalan ke jannah-Nya…

saudaramu menulis risalah ini dan sangat mengharapkan persatuan kata dalam satu shaf yang sama, bersama-sama menapaki atsar Rosullulloh dan sahabatnya dan meraih beribu-ribu keindahan iman yang dicapai tholabul ‘ilmi…

saudaramu menulis risalah ini dan dia yakin dengan pasti dan tanpa ragu didalamnya ada kesalahan dan kekurangan… karenanya dia memohon ampun kepada Alloh dan memohon maaf kepadamu saudaraku …

Tausiyah Untukku dan Untukmu
saudaraku, bacalah apa yang Allah firmankan padamu…
“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (Az-Zumar: 9)
“Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Al-Mujadillah: 11)
“Sesungguhnya orang yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba- Nya hanyalah orang-orang yang berilmu.” (Fathir: 28)
saudaraku, ingatlah pesan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam kepadamu…
“Barangsiapa yang Allah menghendaki suatu kebaikan pada dirinya maka Dia memberinya pemahaman dalam masalah dien.” (HR. Bukhori Muslim)
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi termasuk pula semut di dalam liangnya, termasuk pula ikan paus, benar-benar bersholawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan pada manusia.” (HR. Tirmidzi)
“Kelebihan orang yang berilmu atas ahli ibadah ialah seperti kelebihan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang gemintang. Sesungguhnya orang-orang yang berilmu itu adalah para pewaris para nabi. Para nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barang siapa mengambil ilmu itu, berarti dia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
“Sesungguhnya para malaikat benar-benar mengepakkan sayap-sayapnya pada orang-orang yang mencari ilmu, karena ridho terhadap apa yang dicarinya.” (HR. Imam Ahmad dan Ibnu Majah)
“Barang siapa meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah memudahkan jalan baginya ke surga.” (HR. Muslim)
“Barangsiapa yang didatangi kematian pada saat dia sedang mencari ilmu, yang dengan ilmu itu dia hendak menghidupkan islam, maka antara dirinya dan para nabi hanya ada satu derajat di surga.” (HR. Ath-Thabrani)
Ketahuilah sahabatku… hukum mencari ilmu dien adalah wajib. Rosululloh bersabda, “Mencari ilmu itu wajib atas setiap muslim.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Ketahuilah saudaraku … diantara semua ilmu ada ilmu yang terpuji dan ada ilmu yang tercela. Dan di antara ilmu yang terpuji ada yang hukumnya fardhu ‘ain dan ada yang hukumnya fardhu kifayah. Ilmu yang hukumnya fardhu ‘ain adalah ilmu yang dengannya engkau dapat mengenal Allah, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya dalam setiap gerak-gerikmu, ucapanmu, perbuatanmu yang kau tampakkan maupun yang ada di dalam hatimu. Sedangkan ilmu yang termasuk fardhu kifayah adalah setiap ilmu yang dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidup di dunia seperti ilmu kedokteran dan farmasi.
Maka ilmu yang fardhu ‘ain wajib untuk dicari oleh setiap muslim sedangkan ilmu yang fardhu kifayah adalah wajib untuk dicari oleh seorang muslim, namun apabila sudah dikerjakan oleh sebagian muslim maka gugur kewajiban yang lain.
Ketahuilah saudaraku… jadilah salah seorang diantara dua jenis manusia. Pertama jadilah orang yang sibuk dengan dirimu sendiri dengan hal yang fardhu ‘ain. Kedua setelah selesai dengan kesibukan diri sendiri berilah manfaat pada orang lain dengan hal yang fardhu kifayah. Jangan menjadi orang yang hanya sibuk memperbaiki orang lain sebelum memperbaiki diri sendiri. Perhatikanlah hati dan amalanmu. Jika engkau belum bisa menata diri sendiri dan hatimu, maka janganlah engkau menyibukkan diri dengan yang fardhu kifayah sebab orang lain telah banyak yang mengamalkan ilmu ini. Orang yang hendak mencelakakan dirinya sendiri dengan memperbaiki keadaan orang lain adalah orang yang bodoh. Perumpamaan dirinya seperti orang yang di dalam pakaiannya tersusupi kalajengking, lalu dia mengendap-endap untuk menghalau seekor lalat agar tidak hinggap di tubuh orang lain di sampingnya.
Jika engkau sudah bisa menata diri sendiri, engkau boleh menyibukkan diri dengan ilmu yang fardhu kifayah. Mulailah mencari ilmu dari Kitabullah dan Sunnah baru engkau mendalami ilmu yang lain. Janganlah engkau menghabiskan umurmu dalam satu jenis ilmu karena ingin mendapatkan predikat spesialisasi. Sesungguhnya ilmu itu sangat banyak sementara umur manusia sangat terbatas. Maka pilihlah ilmu yang paling bermanfaat bagimu yang dengannya engkau bisa meraih ridho Allah.
saudaramu ini pernah mendapatkan nasihat, “Sempatkan waktumu menemui majelis-majelis ta’lim yang lurus aqidah, akhlaq dan manhajnya sekalipun harus menempuh jalan yang jauh dan sulit. Sempatkan hatimu untuk menerima belaian dan makanan berupa ilmu. Ingat dan ketahuilah bahwa sesungguhnya ilmu bagi hati bagaikan air bagi ikan. Apa jadinya ikan tanpa air? Lalu apa jadinya hati tanpa ilmu?”
Namun saudaramu ini sibuk sekali dengan urusan dunia dan prestasi, menganggap bahwa dunia sudah cukup untuk menepis musibah dan meraih kebahagiaan. Kebahagiaan datang lalu pergi dan hatinya terasa begitu kering. Musibah datang silih berganti dan membuat hatinya semakin kering hingga saudaramu ini mendapat nasehat lagi…
Zuunuun rodhiyallahu ‘anhu berkata, “Wahai saudaraku berdirilah di hadapan tuhanmu seperti anak kecil di hadapan ibunya. Setiap kali ia dipukul oleh ibunya, ia malah bergerak ke arahnya dan setiap kali ia diusir ia malah mendekatinya. Keadaannya tetap seperti itu sampai sang ibu mendekapnya.”
Sabarlah jika engkau sedang ditimpa musibah, berdoalah kepada Allah agar semua itu bisa mengurangi dan menghapus dosa-dosamu. Kembalilah pada Allah dan carilah solusi dari Rosulullah. Sesungguhnya dalam Islam terdapat solusi bagi seluruh permasalahan.. Dan cukupkan dirimu dengan solusi yang Allah dan Rosul-Nya berikan. Karena Allah lah yang Maha Bijaksana, menentukan yang terbaik bagi hambaNya. Dan memang, solusi terbaik atas seluruh urusan adalah islam, agama yang sempurna dan indah dari segala segi. Kebahagiaan hakiki ada pada Islam.
saudaraku … bersabarlah untuk terus melangkah menggapai manisnya iman. Kita tidak akan pernah tahu, kapan umur kita pupus. Maka manfaatkanlah waktu untuk bersegera merajut manfaat dalam ridho Allah. Perjalanan sungguh amat jauh dan berat karenanya perlu bekal yang banyak agar kita tidak merugi. Dan kumpulkan bekal itu sekarang karena kita tidak tahu sampai kapan kita hidup. Bahkan sampai besok pagi pun kita tidak tahu apakah kita masih hidup.
Kelak di akherat, Robb kita tidak akan menanyakan: Bagaimana duniamu? Apakah orang tuamu kau bahagiakan dengan duniamu?
Tidak, sama sekali tidak…
Justru Robb kita akan bertanya: Untuk apa masa mudamu kau gunakan? Dan semoga saat itu walidain kita akan bangga dengan kesholehan anaknya, bukan dengan hal-hal yang dibanggakan di dunia tapi hakikatnya menjadi tamparan yang amat menyakitkan bagi mereka di akherat. Manakah yang engkau ridho atasnya saudaraku?
Jangan tertipu oleh alasan-alasan maya yang dibisikkan syaithon untuk membenarkan yang salah, menghalalkan yang haram dan menyamarkan hal-hal yang jelas.
saudaraku … tentulah kita semua tahu bahwa terbukanya pintu taubat adalah hingga ditariknya nyawa sampai tenggorokan. Setelah itu tertutuplah pintu taubat untuk selamanya dan tak berguna lagi penyesalan sesudah itu. Tapi sahabatku, tak seorang pun tahu kapan kematian menjemput, kapan pintu taubat ditutup, apakah tahun depan, bulan depan, malam ini atau setelah beranjak dari tempat ini?? Tak ada satu makhluk pun yang mengetahuinya hingga begitu banyak manusia meremehkan bersegera dalam bertaubat dan dalam keadaan merasa aman dengan ilmu, amal, dan agama yang ia miliki sekarang. Padahal barangsiapa yang merasa aman dengan agamanya maka Allah mencabut agamanya pada saat itu juga.
saudaramu ini hanya bisa berdoa semoga dalam kesendirian kita masing-masing kita tetap bersemangat berpegang teguh terhadap al-haq, tetap istiqomah, menjunjung nilai-nilai sunnah dalam setiap tingkah, langkah, menit dan detik kita. Kita berlindung kepada Allah dari fitnahnya dunia dan segala perhiasannya. Semoga kita diselamatkan dari tipu daya dan bisikan syaithon yang melalaikan kita dari mengingat agungnya akherat.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Kita sudah mengetahui maknanya. Lalu kapankah kita mengamalkan?
Risalah ini hanya sekadar mengingatkanmu saudaraku, sesungguhnya ilmu yang kita pelajari di kampus bermanfaat. Tidak ada yang melarang kita untuk mempelajarinya, bahkan sangat dianjurkan demi kemaslahatan umat Islam. Apalagi jika kita belajar untuk birul waliddain, tentu pahalanya akan lebih berlipat lagi. Tapi sekali lagi sahabatku, tentu engkau sudah mampu mempertimbangkan manakah yang seharusnya lebih didahulukan, bahwa ilmu yang kita pelajari hukumnya fardhu kifayah dan butuh ilmu yang fardhu ‘ain sebagai landasannya. saudaraku, engkau sudah dewasa dan engkaulah yang berhak menentukan jalan yang akan engkau tempuh. saudaramu ini sekedar menyampaikan ilmu yang sudah sampai padanya. Karena sahabatmu ini sangat menyayangimu karena Allah dan berharap kelak bertemu denganmu di surgaNya dan masih bersamamu ketika menuai ridho-Nya dan memandang wajah-Nya.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dari sahabatmu…